Kisah Utsman bin Affan
Ada banyak sekali kisah-kisah mengenai kesusksesan pengusaha yang memberikan kita pelajaran dan motivasi untuk memulai atau mengembangkan bisnis, tentu hal ini tidak boleh kita acuh tak acuh, karena pengalaman seseorang menjadi jalan kita untuk lebih berhati-hati dalam melakukannya. Kali ini mari kita simak cerita Sahabat Nabi Utsman bin Affan
Sewaktu muda, Ustman bin Affan mampu menjadi pengusaha yang sukses. Utsman bin Affan ini merupakan sosok sahabat sekaligus menantu dari Rasulullah yang dikenal dengan sebutan “Saudagar kain yang dermawan.” Dalam hal ini, selain berfokus untuk berdagang, Utsman bin Affan juga rajin bersedekah untuk menyalurkan kekayaannya melalui pembangunan fasilitas umat Islam dan upaya untuk menunjang kemahsyuran Islam. Adapun prinsip yang digunakan oleh Utsman bin Affan sangat menarik yaitu ketika ia memegang peranan sebagai pengusaha maka ia akan terus memberi dan membantu saudara seumat muslim maupun non muslm dimana Allah SWT tidak berharap imbalan apapun. Bahkan kekayaan yang dimiliki oleh pengusaha maupun pebisnis hanya sebagai titipan yang tidak selamanya ada.
Selain menjadi suadagar kain, Ustman bin Affan juga dikenal sebagai seseorang yang memiliki jumlah ternak paling banyak dari orang Arab lainnya. Aset bisnis yang dimiliki oleh Utsman bin Affan pun tidak usah diragukan lagi karena memang sangat melimpah. Hal ini yang menjadikan Utsman menjadi sosok pengusaha yang sukses dan kaya. Namun, kekayaan tersebut tidak dinikmati oleh Utsman bin Affan sendiri, melainkan juga disalurkan oleh keluarganya juga untuk banyak masyarakat pada masa itu. Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa Utsman bin Affan pernah membeli sebuah sumur yang dimiliki oleh orang Yahudi di Madinah. Sumur yang sudah dibeli tersebut kemudian diwakafkan untuk tujuan kepentingan seluruh umat Islam.
Kedermawanan yang dimiliki oleh Utsman bin Affan memang tiada habisnya karena ia merupakan sosok yang senang berbagi kepada sesama. Walaupun begitu kekayaannya tidak pernah surut malah terus bertambah. Hal ini disebabkan strategi bisnis yang diterapkan oleh Utsman yang sangat baik yaitu dengan 1) selalu terjun langsung ke lapangan dalam mengelola bisnisnya, 2) melakukan pengembangan bisnis dengan rumus segitiga yaitu dinikmati, diputar lagi, dan sedekah, 3) tetap mensyukuri keuntungan walaupun hanya sedikit, 4) menghindari pembelian stok barang yang lama dan menjadikan satu modal menjadi dua modal.
Hal ini menjadi jalan terang kita bagi pembisnis untuk terus membaca perjalanan bisnis Nabi dan Sahabatnya agar kita mampu mengikuti jejak-jejaknya dalam tata cara berbisnis sampai bagaimana kita mampu untuk sukses dengan tidak menghalakan segala cara.